Dwyer pun sependapat dengan rekan setimnya, Peter Daszak, seorang ahli zoologi dan ahli penyakit hewan, yang juga menekanankan adanya kesulitan memahami penyakit tersebut. “Bahkan SARS, bahkan Ebola, kami punya beberapa gagasan bagus, tapi tidak ada yang tahu. HIV pun kami tidak tahu keadaan pastinya,” kata Daszak kepada Reuters.
Para penyelidik WHO telah mengunjungi rumah sakit, fasilitas penelitian, dan pasar makanan laut tempat wabah pertama diidentifikasi di Wuhan. Kendati demikian, kontak mereka di kota itu terbatas pada kunjungan yang diselenggarakan oleh pemerintah China, sebagai tuan rumah mereka.
Dwyer mengatakan, tim telah menyelesaikan kunjungan lapangannya dan bersiap untuk mempresentasikan temuan mereka sejelas mungkin, mengingat besarnya minat, sebelum visa 28 hari tim berakhir menjelang akhir minggu depan.
Dia mengatakan, ada lebih banyak pekerjaan yang perlu dilakukan untuk menyelidiki bagaimana virus dapat ditularkan oleh hewan, termasuk kelelawar. Di samping itu, penelitian memadai juga dibutuhkan untuk mengetahui bagaimana antibodi terhadap virus corona pada orang yang tidak menunjukkan gejala penyakit tersebut.
“Kami meninjau apa yang kami ketahui sekarang dan mengumpulkan semua data itu dan akan ada serangkaian proyek jangka panjang, dan ini bisa memakan waktu beberapa tahun,” tuturnya.