Tamilselvam memasuki kantor tersebut bersama seorang sopir perusahaan yang tidak mengetahui tentang hasil tes positif tersebut.
Korban pertama, seorang supervisor logistik berusia 40 tahun, mengatakan kepada sopir agar tidak mendekati Tamilselvam. Supervisor tersebut juga meminta Tamilselvam untuk meninggalkan kantor dan memberikan isyarat menendangnya keluar.
Tamilselvam berjalan ke pintu tapi kemudian berbalik untuk batuk dua kali ke dalam kantor dengan maskernya masih terpasang.
Supervisor tersebut menutup pintu kantor, tetapi Tamilselvam membukanya lagi. Dia menurunkan maskernya untuk mengekspos hidung dan mulutnya dan batuk ke dalam kantor untuk ketiga kalinya sebelum pergi.
Tindakan tersebut terlihat pada kamera sirkuit tertutup di kantor ber-AC yang terisolasi.