WASHINGTON, iNews.id - Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat (DPR AS) memilih kembali politikus Partai Republik, Mike Johnson, sebagai ketua yang baru. Pemungutan suara digelar pada Jumat (3/1/2025), bertepatan dengan hari pertama bersidangnya anggota DPR AS baru hasil pemilu pada 5 November 2024.
Tidak mudah bagi Johnson untuk mempertahankan jabatannya sebagai ketua DPR. Pemungutan suara digelar hingga dua putaran karena berlangsung sengit.
Penyebabnya justru ada di internal Republik. Para politisi Republik sempat menahan suara mereka untuk memilih Johnson terkait beberapa tuduhan salah satunya, keterlibatannya dalam negosiasi penetapan anggaran bipartisan pada Desember lalu.
Namun pada putaran kedua dia akhirnya memenangkan jabatan ketua DPR dengan memperoleh 218 suara dari total 435 anggota DPR.
Sementara pesaing Johnson dari Partai Demokrat, Hakeem Jeffries, memperoleh 215 suara. Semua suara itu berasal dari anggota Partai Demokrat.
Pemungutan suara yang ketat ini menunjukkan ketatnya pengambilan keputusan di DPR AS, tidak hanya saat ini, namun di waktu mendatang. Ini karena Partai Republik hanya unggul tipis dalam jumlah kursi di DPR atas Demokrat, yakni 219 berbanding 215.
Dengan hanya 219 kursi di DPR, Partai Republik akan membutuhkan hampir setiap suara yang mereka miliki untuk mencapai mayoritas dalam pemungutan suara sesuai garis partai.
Kondisi ini mungkin akan dimanfaatkan para anggota Republik sayap kanan untuk menggunakan pengaruh mereka atas persetujuan undang-undang (UU).