WASHINGTON DC, iNews.id – Seorang pria kulit hitam di California, AS, Keenan Anderson, meninggal dunia setelah polisi setempat menggunakan taser (senjata kejut listrik) padanya. Anderson adalah sepupu dari Patrisse Cullors, salah satu pendiri Black Lives Matter (gerakan perlawanan atas diskriminasi terhadap kaum kulit hitam di Amerika).
Insiden itu bermula pada Selasa (3/1/2023) lalu. Kala itu, terjadi kecelakaan lalu lintas di salah satu jalan kota Los Angeles—yang diduga disebabkan oleh Anderson. Setibanya polisi di lokasi kejadian, Anderson berusaha mendekati aparat dan mengatakan bahwa seseorang sedang mencoba membunuhnya.
Pria berusia 31 tahun yang berprofesi sebagai guru sekolah menengah itu menolak untuk mematuhi instruksi polisi agar tetap berada di tempat dan mencoba melarikan diri. Polisi lantas melumpuhkannya dengan taser. “Mereka (polisi) mencoba untuk memperlakukan saya seperti George Floyd!,” katanya sambil melawan polisi.
Anderson lalu dibawa ke rumah sakit di Santa Monica. Di sana, dia mengalami keadaan darurat medis dan dinyatakan meninggal pada Senin (9/1/2023) setelah menderita serangan jantung, menurut keterangan polisi.
Polisi juga mengatakan, hasil tes darah Anderson menunjukkan pria itu berada di bawah pengaruh obat-obatan. Diperkirakan butuh waktu hingga satu tahun untuk menyelidiki insiden tersebut.