Juru bicara militer Houthi Yahya Saree dalam demonstrasi itu menjanjikan pembalasan yang keras terhadap AS maupun Israel.
“Peningkatan kekuatan militer Amerika dan agresi yang terus berlanjut terhadap negara kita hanya akan menyebabkan lebih banyak serangan balik dan operasi, bentrokan, dan konfrontasi,” kata Saree, dikutip dari AFP, Sabtu (19/4/2025).
Militer AS dalam pernyataannya menjelaskan, serangan di Ras Issa itu bertujuan memutus pasokan dan dana bagi pemberontak yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman.
AS memulai serangan terbaru ke Yaman setelah Presiden Donald Trump dilantik pada Januari lalu. Serangan besar-besaran AS terbaru ke Yaman berlangsung sejak Maret.
Sebelumnya serangan mematikan dalam sehari terjadi pada 15 Maret, menewaskan 53 orang. Jika ditotal serangan AS ke Yaman sejak Maret telah menewaskan 204 orang.