Kintu ditangkao bersama tas berisi alat peledak rakitan dan sudah diledakkan dengan aman.
Dalam pemeriksaan, Kintu mengaku ada tiga kaki tangannya yang juga dikirim untuk melakukan serangan serupa.
“Dia membantu kami menemukan orang-orang tersebut,” kata Onyango.
Sementara itu motif serangan belum diketahui pasti. Meski demikian, Pasukan Aliansi Demokratik (ADF) yang terkait dengan ISIS sebelumnya melakukan serangan bom di Uganda.
ADF sebenarnya adalah pemberontak yang dilumpuhkan lebih dari 20 tahun lalu. Setelah itu, sisa-sisa anggotanya melarikan diri ke hutan di Republik Demokratik Kongo dan mendirikan markas.