Kelompok gerilyawan itu menyebut satu pos pemeriksaan sebagai Al-Sabil, yang dikonfirmasi oleh sumber keamanan.
ISIS menyatakan serangan itu bertujuan merusak upaya pemerintah Mesir selama bertahun-tahun untuk mencap bahwa kota itu aman.
Tidak disebutkan apakah ada militan yang terbunuh.
Satu sumber keamanan mengatakan kepada AFP, dua gerilyawan berhasil membajak dua tank milik Pasukan Keamanan Pusat, satu pasukan di bawah kendali kementerian dalam negeri.