"Ada tingkat kepercayaan yang tinggi bahwa China berada di balik serangan itu," kata salah satu sumber.
Kedutaan China untuk Australia di Canberra belum membuat pernyataan mengenai komentar dari sumber pemerintah tersebut.
Meskipun tidak ada indikasi pelanggaran pribadi besar-besaran dari data yang dicuri dalam serangan siber tersebut, Menteri Pertahanan Australia, Linda Reynolds meminta semua institusi negara, badan swasta serta perbankan memperbarui semua perangkat lunak dengan menggunakan multi-factor authentication.
Hubungan dua negara tengah memanas setelah Australia mendesak diadakannya penyeledikan internasional terkait pandemi Covid-19. Beijing menafsirkan usulan Australia sebagai tuduhan bahwa Covid-19 merupakan tanggung jawab China.