Pasukan Israel telah melancarkan pertempuran jalanan yang sengit melawan pejuang Hamas selama 10 hari terakhir, sebelum maju ke pusat Kota Gaza dan sekitar RS al-Shifa.
Hamas mengatakan, ada 650 pasien dan 5.000 hingga 7.000 warga sipil lainnya yang terjebak di dalam halaman rumah sakit. Mereka bisa kehilangan nyawa akibat tembakan penembak jitu dan drone Israel. Di tengah kekurangan bahan bakar, air, dan persediaan makanan, sebanyak 40 pasien di RS itu meninggal dalam beberapa hari terakhir.
Sementara 36 bayi tertinggal dari bangsal neonatal RS itu, setelah tiga bayi lainnya meninggal. Tanpa bahan bakar generator untuk menyalakan inkubator, bayi-bayi tersebut dijaga agar tetap hangat, dibariskan delapan kali di tempat tidur.
Pada Selasa (14/11/2023) kemarin, warga Palestina yang terjebak di rumah sakit menggali kuburan massal untuk menguburkan pasien yang meninggal. Sampai sejauh ini, belum ada rencana untuk mengevakuasi para bayi meskipun Israel mengumumkan tawaran untuk mengirim inkubator portabel.
Ashraf al-Qidra mengatakan, ada sekitar 100 mayat membusuk di dalam RS dan tidak ada cara untuk mengeluarkannya.
Israel telah bersumpah untuk menghancurkan Hamas sebagai pembalasan atas serangan lintas batas yang dilakukan kelompok tersebut ke Israel pada 7 Oktober lalu. Dalam serangan waktu itu, pemerintah zionis menyebut Hamas membunuh 1.200 warga Israel dan menawan lebih dari 240 orang lainnya.