"Biar siang dan malam Ramadhan yang penuh berkah didedikasikan untuk beribadah, keteguhan, sekaligus perlawanan terhadap musuh dan gerombolan pemukim, serta untuk membela Yerusalem dan Al Aqsa hingga mereka terbebas dari penjajahan," bunyi pernyataan Hamas, seperti dilaporkan Al Jazeera, Sabtu (1/3/2025).
Israel menerapkan pembatasan terhadap umat Islam di Tepi Barat untuk beribadah di Masjid Al Aqsa selama Ramadhan, yakni hanya 10.000 orang. Padahal kompleks Al Aqsa yang di dalamnya terdapat beberapa masjid lagi, seperti Qibli dan Dome of the Rock, bisa menampung ratusan ribu jemaah.
Bahkan Israel juga membatasi usia jemaah untuk bisa beribadah di Masjid Al Aqsa, yakni untuk laki-laki berusia 55 tahun ke atas dan perempuan 50 tahun ke atas.
Kepolisian Israel juga mengerahkan 3.000 personel untuk menjaga titik-titik menuju kompleks Al Aqsa untuk menyortir jemaah yang bisa masuk.