KUALA LUMPUR, iNews.id - Setelah delapan tahun dipenjara terkait tuduhan korupsi dan pelecehan seksual, Anwar Ibrahim resmi kembali ke panggung politik dengan memimpin Partai Keadilan Rakyat (PKR), Minggu (5/8/2018).
Anwar memenangkan pemilihan ketua partai tanpa perlawanan, sekaligus menggantikan istrinya, Wan Azizah Wan Ismail, yang telah memimpin PKR sejak partai itu didirikan pada 1999, seperti dikutip dari The Star.
Lembar nominasi Anwar diserahkan oleh direktur strategis PKR Sim Tze Tzin, Minggu pukul 11.15 waktu setempat ke kantor pusat partai. Namun sampai pukul 17.00, tidak ada calon lain yang mendaftarkan diri.
Hal ini sekaligus memupuskan spekulasi bahwa Mohamed Azmin Ali juga mengikuti pemilihan. Sosok itu muncul dan sempat memicu anggapan mengenai adanya friksi di internal partai.
Anwar divonis bersalah atas dua tuduhan korupsi serta dua kasus pelecehan seksual, pertama pada 1998 dan kedua saat dia menjadi wakil perdana menteri dari Mahathir Mohamad.