GAZA, iNews.id - Setelah 2 tahun dilanda perang dan penderitaan, kelompok perlawanan Palestina Hamas menyerukan dialog nasional demi mewujudkan persatuan seluruh faksi politik Palestina. Seruan ini muncul di tengah proses gencatan senjata Gaza yang masih rapuh dan negosiasi tahap kedua yang sedang dimediasi Mesir.
Juru bicara Hamas, Hazem Qassem, mengatakan pihaknya siap dengan “hati dan tangan terbuka” untuk duduk bersama semua kelompok Palestina, termasuk Fatah dan faksi-faksi lain yang tergabung dalam Pemerintah Otoritas Palestina.
“Ini adalah saatnya untuk persatuan nasional dan memprioritaskan kepentingan rakyat di atas kepentingan partisan yang sempit,” ujarnya, dikutip Sabtu(25/10/2025).
Pertemuan antara delegasi Hamas serta faksi lain di Kairo disebut sebagai langkah penting menuju fase politik baru pascaperang Gaza. Pertemuan itu juga menjadi tindak lanjut dari perjanjian gencatan senjata yang diusulkan Presiden AS Donald Trump dan dimediasi oleh Mesir, Turki, serta Qatar.
Menurut Qassem, Hamas telah menyelesaikan tahap pertama perjanjian gencatan senjata dengan menyerahkan tawanan hidup dan beberapa jenazah warga Israel. Namun, tahap kedua masih memerlukan pembahasan lebih lanjut karena mencakup isu-isu kompleks seperti rekonstruksi Gaza dan pengaturan politik di wilayah tersebut.
“Hamas telah menerima jaminan dari Turki, Mesir, Qatar, dan bahkan Amerika Serikat bahwa perang telah berakhir secara efektif. Sekarang waktunya semua pihak menegakkan konsensus nasional,” katanya.