SINGAPURA, iNews.id - Singapura mengesahkan undang-undang (UU) untuk menahan pelaku kejahatan tanpa batas waktu. Mantan narapidana bisa ditahan kembali tanpa melalui proses seperti di awal, meski sudah menyelesaikan masa hukuman.
UU ini berlaku bagi mereka berusia di atas 21 tahun yang dihukum karena beberapa kejahatan, seperti pembunuhan, pemerkosaan, serta pencabulan terhadap anak di bawah umur. Para pelaku kejahatan tersebut dianggap berisiko mengulangi perbuatan mereka setelah bebas dari penjara.
Menteri Kehakiman dan Dalam Negeri K Shanmugam mengatakan kepada parlemen, Senin (5/2/2024), pelaku kejahatan yang berpotensi terus memberikan ancaman bagi orang lain tidak boleh dibebaskan begitu saja.
Dia mencontohkan, seorang pria yang selesai menjalani hukuman penjara karena memerkosa anak tirinya berusia 6 tahun, kemudian melecehkan cucu adiknya pada 2015. Korban saat itu berusia 10 tahun. Kemudian pada 2017, pelaku kembali melecehkan adik dari korban, saat itu berusia 9 tahun.
“Kita harus bernegosiasi dengan ancaman seperti ini dan melindungi masyarakat kita,” kata Shanmugam, dikutip dari Reuters.