Pada 12 Maret lalu, Lee berusaha meyakinkan publik bahwa situasi di Singapura tetap terkendali, dan menetapkan berbagai langkah yang mungkin perlu diterapkan ke depan. Berikut adalah beberapa poin penting dari pidatonya hari ini.
Dalam unggahan di Facebook sebelumnya pada Jumat ini, Lee mengatakan bahwa situasi Covid-19 di Singapura masih terkendali sejauh ini. Akan tetapi, pemerintah ingin mengambil beberapa langkah lagi.
“Sejak munculnya Covid-19, kami telah menanggapi krisis dengan tenang dan sistematis, merencanakan ke depan dan menyesuaikan langkah-langkah kami ketika situasinya berubah,” katanya.
“Biarkan saya meyakinkan warga Singapura bahwa pasokan makanan kita aman dan memadai. Beli apa yang Anda butuhkan, dan bagikan kelebihan apa pun yang Anda miliki dengan mereka yang membutuhkannya. Mari tetap tenang dan bersatu selama periode yang penuh tantangan ini,” ujarnya.
Sebanyak 1.114 orang telah didiagnosis dengan Covid-19 di Singapura hingga Jumat (3/4/2020). Negara itu melaporkan kematian kelima terkait dengan penyakit ini, seorang perempuan Singapura berusia 86 tahun yang merupakan warga Panti Jompo Lee Ah Mooi, salah satu dari klaster Covid-19.
Menyusul pengumuman klaster itu, Departemen Kesehatan dan Badan Perawatan Terpadu Singapura menyatakan tidak ada pengunjung yang diizinkan di semua panti jompo di Singapura untuk April ini.
Para pengasuh akan diberikan cara alternatif untuk berinteraksi dengan penghuni panti jompo, seperti panggilan telepon dan video, kata pihak berwenang.