Singgung Nuklir, Mantan Presiden Rusia Sebut Sanksi AS kepada Negaranya Mengancam Kehidupan Manusia

Anton Suhartono
Dmitry Medvedev (Foto: Reuters)

Ukraina serta sekutu Baratnya menyebut pasukan Rusia melakukan kejahatan perang. Rusia disebut merampas tanah sehingga memicu konflik terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II.

Pada Minggu lalu, Rusia merebut Provinsi Luhansk setelah menaklukkan kota terakhir di wilayah itu, Lysychansk. Luhansk merupakan salah satu provinsi yang menjadi target untuk dimerdekakan dari Ukraina. Satu provinsi lagi Donetsk kini menjadi target Rusia selanjutnya.

Beberapa hari sebelum mengumumkan operasi militer khusus di Ukraina, Presiden Vladimir Putin mengakui berdirinya Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Luhansk (LPR).

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
16 menit lalu

Trump Bakal Berikan Bansos Rp33 Juta ke Setiap Warga AS, Bisa untuk Meringankan Pajak

Internasional
2 jam lalu

Senat Sepakati Anggaran, Shut Down Pemerintah AS Berakhir!

Internasional
2 jam lalu

5 Program Unggulan Zohran Mamdani, Wali Kota Muslim Pertama New York

Internasional
3 jam lalu

200 Warga Sipil Terjebak di Terowongan Jalur Gaza

Internasional
3 jam lalu

Rusia: Pernyataan Trump soal Uji Coba Nuklir AS Sangat Jelas, Tak Ambigu

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal