TEHERAN, iNews.id – Badan pengadilan Iran, Mizan, pada Sabtu (14/1/2023) mengumumkan mantan Wakil Menteri Pertahanan negara itu, Alireza Akbari, telah dieksekusi gantung. Namun, pemberitahuan itu tidak menyebutkan tanggal pasti kapan eksekusi dilakukan.
Sebelumnya, keluarga mendapat kesempatan untuk mengunjungi Alireza Akbari pada Rabu (11/1/2023). Itu adalah kunjungan terakhir mereka.
Eksekusi Akbari menuai kecaman dari berbagai pihak. Salah satunya dari Inggris. Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak menyatakan, Pemerintah Iran tidak menghormati hak asasi manusia rakyatnya. Dia menyebut eksekusi itu sebagai tindakan pengecut. Tak hanya itu, Inggris juga menarik duta besarnya untuk Iran, sebagai respons dari tindakan Teheran mengeksekusi Akbari.
Pada 2019, Alireza Akbari ditangkap dengan tuduhan mata-mata. Mantan pejabat di Kementerian Pertahanan Iran itu disebut sebagai agen terpenting dari dinas mata-mata Inggris dan memiliki akses untuk mengumpulkan informasi penting mengenai Iran bagi Inggris. Namun, Akbari dan keluarga menolak tuduhan yang dialamatkan kepadanya.
BBC Persia menayangkan pesan audio Akbari yang menyatakan bahwa selama lebih dari 10 bulan dia telah diinterogasi dan disiksa. Sebelumnya, Iran merilis video yang menunjukkan Akbari membuat pengakuan, namun terlihat terpaksa. Oleh Kementerian Intelijen Iran, Akbari disebut sebagai salah seorang agen terpenting yang dimiliki badan intelijen Inggris di Iran.