Sosok Itamar Ben Gvir, Menteri Israel yang Usul Warga Palestina Dihukum Mati di Kursi Listrik

Ajeng Wirachmi
Itamar Ben Gvir (Foto: Reuters)

JAKARTA, iNews.id - Nama Itamar Ben Gvir, menteri keamanan nasional Israel, menjadi perbincangan publik setelah menggeruduk Masjid Al Aqsa. Dia mendapat kecaman, bukan hanya dari Palestina, tapi juga negara-negara Muslim, mengingat status quo dari kiblat pertama umat Islam tersebut.

Ben Gvir merupakan pemimpin Partai Otzma Yehudit, masuk dalam bagian koalisi Religioius Zionism sayap kanan pimpinan Bezalel Smotrich. Religioius Zionism diketahui berafiliasi dengan Benjamin Netanyahu melalui partainya, Likud, dan keluar sebagai pemenang pemilu pada 1 November 2022. 

Satu hal yang juga menjadi sorotan Ben Gvir adalah, anggota partainya mencoba untuk membentuk milisi bersenjata di wilayah pinggiran kota Tel Aviv. Hal itu dilandasi hadirnya pekerja Palestina dan Arab dari Jaffa dan Tepi Barat yang dirasa mengancam. Ben Gvir berdalih bahwa upaya itu sebagai bentuk mempertahankan rumahnya. 

Itamar Ben Gvir adalah seorang ekstremis sayap kanan yang lahir di Yerusalem pada 6 Mei 1976. Melansir laman Economist, Ben Gvir  merupakan imigran Yahudi Irak yang bergabung dengan gerakan ultra-nasionalis bernama Kach. 

Bahkan, Ben Givr disebut sudah masuk dalam anggota gerakan itu sejak usianya 16 tahun. Kach merupakan gerakan yang dimpimpin seorang nasionalis anti-Arab yang sangat kejam, Meir Kahane. 

Di usia 18 tahun, dia dibebaskan dari wajib militer karena dianggap sebagai ekstremis.

Ben Gvir juga dikenal sebagai pengacara yang membela banyak ekstremis Yahudi terkait serangan kepada masyarakat Arab. Menjadi sosok yang kontroversial bagi masyarakat Palestina membuat Ben Gvir populer dan dicintai masyarakat Israel, terutama mereka yang tinggal di Tepi Barat. 

Sebenarnya, nama Ben Gvir sudah tenar sejak berusia 19 tahun. Kala itu, dia hadir di sebuah wawancara televisi hanya beberapa pekan sebelum tewasnya mantan Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin pada 4 November 1995. 

Dia juga menentang kesepakatan Oslo antara Israel dengan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) pada 1993. 

Setelah menjadi menteri, Ben Gvir semakin menjadi sosok kontroversi serta dibenci umat Islam, yakni mengunjungi Masjid Al Aqsa. Kritikan terhadap Ben Gvir tak hanya datang dari Palestina dan negara Muslim, melainkan politikus Israel mantan Perdana Menteri Yair Lapid. 

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
14 jam lalu

PBB Sahkan Resolusi soal Gaza, Ini Komentar Palestina

Internasional
14 jam lalu

Badan PBB UNRWA Puji Resolusi PBB untuk Gaza: Bukti Tuduhan Israel Salah!

Internasional
14 jam lalu

PBB Sahkan Resolusi Perintahkan Israel Izinkan Masuk Bantuan Tanpa Batas ke Gaza

Internasional
16 jam lalu

13 Gedung di Gaza Ambruk akibat Terjangan Badai Byron, Timpa Puluhan Orang

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal