JAKARTA, iNews.id - China menunjuk Li Shangfu, seorang jenderal yang dijatuhi sanksi oleh Amerika Serikat (AS), sebagai menteri pertahanan (menhan) baru, Minggu (12/3/2023). Li menggantikan Wei Fenghe yang pensiun setelah mengundurkan diri dari Komisi Militer Pusat di Kongres Partai Komunis pada Oktober 2022.
Meski jabatan baru Li dalam pemerintahan China dianggap hanya bersifat seremonial, penunjukannya diawasi dengan ketat, mengingat latar belakang yang dimilikinya.
Li memulai jabatan sebagai menhan saat AS berupaya menghidupkan kembali dialog serta komunikasi militer yang memburuk dengan China. Kemarahan China dipicu kunjungan ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan pada Agustus 2022.
Para pengamat menilai, latar belakang Li Shangfu sebagai seorang teknokrat akan membantu memainkan peran kunci dalam memenuhi target. Dia merupakan insinyur kedirgantaraan yang pernah bekerja untuk program satelit China.
Lahir pada 1958, Li merupakan anak dari komandan Pasukan Pembebasan Rakyat (PLA) berpangkat tinggi, Li Shaozhu.
Sumber media China mengungkap, Li Shangfu lulus dari University of Defense Technology (NUDT) pada 1982. Dia bertugas hampir 31 tahun di Pusat Peluncuran Xichang PLA sejak 1982 hingga 2013.