JAKARTA, iNews.id - Sayap militer Hamas, Brigade Al Qassam, menembakkan tujuh rudal ke Yerussalem. Serangan itu menjadi balasan atas kekejian Israel di Masjid Al Aqsa.
Brigade Al Qassam merupakan pasukan tempur yang selama ini berada di garis depan dalam peperangan melawan Israel. Mereka terutama beroperasi di Jalur Gaza, gagah berani menentang pendudukan zionis atas wilayah itu.
Kendati dicap sebagai kelompok teroris oleh sejumlah negara dan lembaga barat, Brigade Al Qassam tak dimungkiri bagian dari para pejuang Palestina. Mereka orang-orang terlatih yang siap jadi martir untuk mempertahankan Tanah Air dari penindasan Yahudi.
“Brigade Al Qassam melancarkan serangan rudal ke musuh di Yerusalem sebagai respons atas agresi terhadap kota suci, juga penganiayaan terhadap orang-orang kami di Sheikh Jarrah dan Masjid Al Aqsa," kata Juru Bicara Brigade Al Qassam, Abu Ubaida, dikutip dari laman web Brigade Al Qassam, Jumat (14/5/2021).
Brigade Al Qassam atau lengkapnya Izzudin Al Qasam didirikan pada 1991. Mula-mula dibentuk oleh Izz Ad Din (Izzudin) Al Qassam, seorang pendakwah di Palestina. Pada 1930 dia mengorganisasi dan mendirikan Al Kaff Al Aswad (Black Hand), organisasi militan yang menentang zionisme dan pemerintaah Inggris-Prancis di Levant.
Brigade Al Qassam kini dipimpin Mohammad Deif. Siapa dia?
Profil Mohammad Deif
Terlahir dengan nama Mohammed Diab Ibrahim al-Masri, Deif menjadi orang paling dicari Israel selama 26 tahun terakhir sejak 1995. Dia diburu karena keterlibatannya dalam bom bunuh diri, pembunuhan dan penculikan terhadap tentara Israel: musuh nomor satu rakyat Palestina.
Laporan yang ditulis Global Research menyebut Deif sebagai ‘personifikasi Palestina’. Saat remaja, dia bergabung dengan Ikhwanul Muslimin dan aktif dalam politik mahasiswa di Universitas Islam Gaza.
Saat meletusnya intifada pertama, Deif bergabung dengan barisan milisi Hamas. Dia ditangkap oleh Israel pada Mei 1989, dan dijatuhi hukuman 16 bulan penjara.