Dilansir dari situs resmi Glock, Glock 42 memiliki panjang 5,94 inci atau sekitar 15 cm, berbobot 345 gram (tanpa magasin), dan 450 gram (dengan magasin), tinggi 10 cm, panjang dan laras 8 cm. Kapasitas amunisi dalam magasin mencapai enam butir. Sama seperti pistol Glock lainnya, G42 berbahan polimer dengan sistem safe-action, pistol terdiri atas satu pengamanan eksternal dan dua pengamanan internal menggunakan pin pegas.
Safe-action ini berfungsi mencegah pistol menembak secara otomatis apabila terjatuh ke tanah. Jika dibandingkan dengan pendahulunya Glock 28, G42 jauh lebih ringan dan mudah disimpan. Jangkauan tembak efektif G42 bisa mencapai 50 meter. Namun, pistol ini tidak biasa digunakan untuk olahraga menembak karena fungsi utama Glock 42 sebagai alat perlindungan diri. Bentuknya pun mungil, sehingga bisa disimpan di tas dan saku.
Di Indonesia, meski warga sipil tak bisa sembarang menggunakan, ada beberapa kasus penembakan menggunakan Glock 42. Salah satunya penembakan terhadap seorang remaja bernama Harun Al Rasyid saat kerusuhan di kawasan Slipi, Jakarta Barat, pada 21-22 Mei 2019. Harun tewas dalam kejadian itu.