"Tuduhan ini serius dan signifikan. Dokumennya cukup signifikan dan memerlukan analisis lebih lanjut," kata Kepala Kepolisian Federal Australia (AFP), Michael McTiernan.
"Pada tahap ini, ada sejumlah lokasi dan individu yang disebutkan dalam dokumen itu yang menjadi target penyelidikan," jelasnya.
Polisi menuduh Nizamdeen bertindak sendiri, namun tidak dituntut sebagai anggota organisasi teroris, meski disebut terafiliasi dengan ISIS.
Nizamdeen diketahui bekerja di bidang IT universitas, termasuk mengerjakan proyek untuk membantu mahasiswa memahami keamanan siber. Polisi menyebut visa Nizamdeen akan berakhir pada September, dan dia sedang dalam proses permohonan visa baru.
Inspektur Michael Sheehy dari Kepolisian NSW menyebut saat ini penyelidikan masih dalam tahap awal. Pada tahap ini, katanya, publik tidak perlu khawatir.
"Ini merupakan pelanggaran dalam kaitan dengan persiapan dokumen. Bukan pelanggaran terkait kemampuan individu ini," kata Sheehy.
Satuan Gabungan Anti Terorisme terdiri atas petugas AFP, Kepolisian NSW, Australian Security Intelligence Organisation, dan Komisi Kejahatan NSW.