SEOUL, iNews.id - Para guru sekolah negeri di Korea Selatan (Korsel) kembali berunjuk rasa, Senin (4/9/2023), untuk menuntut perlindungan lebih atas tugas mereka. Para pendidik itu juga memprotes pelecehan terhadap guru yang semakin meluas oleh para orang tua dan siswa.
Guru-guru sekolah negeri di Korsel menghadapi tekanan terkait perlakuan dalam mendisiplinkan para siswa yang dianggap terlalu keras. Pada Juli lalu seorang guru ditemukan tewas akibat bunuh diri di sekolahnya karena tak kuat dengan tekanan.
Banyak guru mengambil cuti pada Senin sebagai bentuk protes. Belum diketahui pasti berapa jumlah guru yang tidak masuk kelas bersamaan dengan unjuk rasa ini. Namun media lokal melaporkan, puluhan sekolah di seluruh Korsel diperkirakan akan ditutup karena tak ada guru yang mengajar.
“Kami akan melindungi mereka (para guru) dan melakukan perubahan, sehingga tidak ada satu pun guru yang memilih bunuh diri,” kata penyelenggara unjuk rasa, dalam pernyataan, dikutip dari Reuters.
Sementara itu serikat guru Korsel menegaskan tidak terlibat dalam pengorganisasian demonstrasi hari ini. Pihak berwenang menegaskan tindakan kolektif guru yang mengganggu proses belajar-mengajar adalah ilegal seraya mengancam akan menerapkan tindakan kedisiplinan.
Pejabat pemerintah dan dewan sekolah sudah berupaya mencegah dampak besar terhadap berjalannya aktivitas belajar-mengajar dan menjanjikan langkah-langkah hukum untuk melindungi para pendidik lebih baik.