Akan tetapi, seperti dilansir Alarabiyah, hasil penelitian terbaru dari IHME memperkirakan bahwa kondisi Inggris akan jauh lebih buruk daripada yang diprediksi pemerintah setempat. Jumlah kematian di negara itu bisa meningkat lebih dari sembilan kali lipat menjadi 66.314 pada 4 Agustus, dengan mayoritas terjadi pada bulan ini.
Menurut proyeksi IHME, kematian akibat virus corona di Inggris diperkirakan akan meningkat tajam pada pertengahan April, memuncak pada hampir 3.000 kematian per hari pada 17 April. Data menunjukkan, ada peningkatan pesat angka kematian pada April ini, dengan sekitar 60.000 orang meninggal hingga 1 Mei nanti.
Angka kematian itu kemudian diproyeksikan melambat dan stabil menjadi kurang dari 10 kematian per hari pada akhir Mei, dengan total 66.314 kematian pada awal Agustus.
Ini akan membuat angka kematian Inggris menjadi yang tertinggi di Eropa sejauh dibandingkan dengan prediksi untuk negara lain, termasuk Italia yang saat ini memiliki angka kematian tertinggi di dunia yaitu 17.669 jiwa. IHME memperkirakan, Covid-19 dapat membunuh 20.300 orang di Italia, 19.209 orang di Spanyol, dan 15.058 orang di Prancis hingga akhir April ini.
Model proyeksi IHME menunjukkan, angka kematian di Inggris akan lebih tinggi daripada di AS, meskipun para ilmuwan dan pakar lain membantah prediksi itu.