STOCKHOLM, iNews.id - Kepolisian Swedia menangkap lima orang yang dicurigai berencana melakukan serangan teror di negara itu. Swedia menjadi sorotan dunia pada Januari lalu terkait serangkaian demonstrasi pembakaran Alquran yang dilakukan politikus anti-Islam, Rasmus Paludan.
Dinas Keamanan, badan yang berada di bawah Kepolisian Swedia, menyatakan lima pria ditangkap dalam penggerebekan di tiga kota pada Selasa (4/4/2023) pagi. Para pelaku diyakini memiliki hubungan dengan paham ekstremisme. Namun kepolisian tak mengungkap identitas kelima pria tersebut.
"Kasus ini adalah salah satu dari beberapa yang ditangani Dinas Keamanan setelah demonstrasi yang diarahkan terhadap Swedia sehubungan dengan pembakaran Alquran yang dipublikasikan secara luas pada Januari," bunyi pernyataan Dinas Keamanan, dikutip dari Reuters.
Wakil kepala bidang anti-terorisme Dinas Keamanan Susanna Trehorning mengatakan ada seruan internasional untuk serangan pasca-pembakaran Alquran.
Kepolisian Swedia akhirnya menolak izin demonstrasi pembakaran Alquran, meski sempat membolehkannya. Alasannya, pihak keamanan khawatir demonstrasi itu memicu serangan teror. Namun, pengadilan Swedia mengeluarkan putusan baru pada Selasa kemarin, demonstrasi tersebut dilindungi oleh UU.