Menurut Swedia, Jerman, dan Denmark, insiden itu bisa jadi akibat sabotase. Operator jaringan pipa tersebut, Nord Stream AG, menyatakan bahwa sejauh ini masih sulit untuk memperkirakan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk perbaikan atas kebocoran itu.
Kantor Kejaksaan Agung Rusia telah mengklasifikasikan ledakan pipa tersebut sebagai tindakan terorisme internasional. Sementara itu, Menteri Luar Negeri Denmark Jeppe Kofod mengatakan pemerintahnya menolak peran Rusia dalam investigasi.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova mengatakan, penyelidikan serangan terhadap Nord Stream dapat dianggap andal dan objektif hanya jika Moskow ikut terlibat di dalamnya.