WASHINGTON, iNews.id - Iran mungkin akan menggunakan rudal dengan hulu ledak lebih kuat untuk membalas serangan Israel dibandingkan sebelumnya. Beberapa pejabat, termasuk pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, sebelumnya menegaskan akan membalas serangan Israel.
Surat kabar Amerika Serikat (AS) The Wall Street Journal melaporkan, Iran tidak membatasi jenis dan intensitas serangan pembalasan terhadap Israel, baik drone maupun rudal. Informasi itu didapat dari sumber pejabat Iran dan negara Arab yang mendapat pengarahan mengenai rencana serangan tersebut.
Iran telah memberi tahu para diplomat Arab di negaranya bahwa tentara regulernya akan terlibat dalam serangan pembalasan. Meski demikian, keterlibatan tentara reguler bukan berarti Iran akan mengerahkan pasukannya. Meski demikian paramiliter Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC), yang biasanya merespons ancaman keamanan dari Israel tak akan bertindak sendiri.
WSJ juga melaporkan, Iran mungkin menggunakan wilayah udara Irak untuk menyerang target militer Israel.
"Militer kita kehilangan orang, jadi mereka perlu membalas," kata sumber pejabat Iran yang meminta namanya tak dipublikasikan, seperti dilaporkan kembali Sputnik, Senin (4/11/2024).
Pejabat Iran lain, yang juga meminta namanya tidak disebutkan, pilpres AS menjadi faktor lain yang memengaruhi serangan pembalasan terhadap Israel. Namun dia menegaskan Iran tidak ingin mencampuri pilpres AS dengan serangan tersebut.
Sementara itu sumber diplomat dari Mesir, Bahrain, dan Oman mengatakan pihaknya telah mendapatkan garis besar mengenai serangan pembalasan tersebut.
AS sebelumnya memperingatkan Iran untuk tidak membalas Israel.
Portal berita Axios, mengutip sumber pejabat AS, melaporkan Gedung Putih telah memperingatkan Iran tidak bisa menghentikan Israel jika negara Yahudi itu kembali membalas serangan.
Presiden Iran Massoud Pezeshkian sebelumnya memberi sinyal militernya akan melancarkan serangan pembalasan ke Israel.