HANOI, iNews.id - Peta resmi versi baru yang dirilis China, belum lama ini, tidak hanya menuai penolakan dari Malaysia. Sejumlah negara anggota ASEAN lainnya, yaitu Vietnam, Filipina, dan Brunei juga memberikan respons yang sama.
Vietnam mengatakan, peta resmi Tiongkok yang dirilis pekan ini melanggar kedaulatannya atas Kepulauan Spratly dan Paracel serta yurisdiksi atas perairannya. Hal itu diungkapkan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Vietnam, Pham Thu Hang, lewat sebuah pernyataan yang dimuat di situs berita pemerintah negara setempat.
Menurut Pham, klaim kedaulatan dan maritim Tiongkok berdasarkan garis sembilan titik pada peta itu tidak sah. “Vietnam dengan tegas menentang semua klaim Tiongkok di Laut China Selatan berdasarkan garis putus-putus,” ujar Hang, seperti dikutip NDTV, Jumat (1/9/2023).
Negara-negara lain juga menolak peta tersebut. India pada Selasa (29/8/2023) mempermasalahkan bagian peta yang menunjukkan wilayah Arunachal Pradesh berada di bawah kendali Tiongkok. Sementara Filipina menyatakan, mereka tidak mengakui klaim ekspansif Tiongkok di Laut China Selatan.
Pemerintah Malaysia dan Taiwan juga telah mengeluarkan pernyataan tegas yang menuduh Beijing mengklaim wilayah mereka.
Ketika ditanya tentang peta tersebut pada konferensi pers rutin pada Rabu (30/8/2023) lalu di Beijing, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin mengatakan, pemerintahnya berharap pihak-pihak terkait dapat tetap objektif dan tenang serta menahan diri dari penafsiran yang berlebihan.