KABUL, iNews.id - Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, meluruskan kutipan wawancaranya yang disalahartikan. Mujahid menegaskan sama sekali tidak pernah bermaksud mendukung Donald Trump.
Media lokal Amerika Serikat menjadikan wawancara Mujahid dengan CBS pada Sabtu (10/10/2020) kemarin sebagai kutipan dalam artikelnya. Mujahid disebut menginginkan Donald Trump memenangkan pemilihan presiden (Pilpres) 2020 dan mengakhiri kehadiran militer Amerika Serikat (AS) di Afghanistan.
"Itu adalah slogan Trump sejak awal bahwa mereka bukan polisi dunia dan tidak menginginkan satu bendera dan lagu kebangsaan untuk dunia, tetapi prioritas mereka adalah Amerika," kata Mujahid dalam wawancara tersebut.
Pernyataan Mujahid yang dikutip itu memicu keramaian di media sosial. Warganet di Afghanistan menuding Taliban "main aman" sampai dituduh mengkhianati perjuangan mengusir pendudukan AS di Afghanistan.
Mujahid merespons dengan mengatakan pernyataannya disalahartikan seolah-olah mendukung Trump. Namun, dia tidak menjelaskan secara terperinci bagian mana yang disalahartikan.