Sumber Taliban lainnya yang berbasis di Pakistan membenarkan bahwa tawaran tersebut telah diserahkan ke AS.
Namun sampai saat ini Taliban dan AS belum mengeluarkan pernyataan resmi.
Kedua pihak telah merundingkan soal hengkangnya AS dari Afghanistan selama setahun terakhir. Puncaknya terjadi pada September 2019, namun tiba-tiba Presiden Donald Trump mengubah sikap 180 derajat dengan menyebut kesepakatan telah mati. Trump membatalkan pertemuan dengan Taliban di AS karena beberapa hari sebelum itu ada tentara yang tewas di Afghanistan akibat serangan kelompok militan.
Pembicaraan dimulai lagi pada Desember 2019 di Doha, namun dihentikan sementara setelah serangan di dekat pangkalan militer AS di Bagram.
Pada Sabtu (11/1/2020), dua pasukan AS tewas dalam ledakan bom di Kandahar. Taliban mengklaim bertanggung jawab.