RJI menyatakan akan meminta Kantor Kejaksaan untuk menyelidiki Best Clinic.
“Praktik ini, diubah menjadi praktik layanan komersial, diiklankan sebagai prosedur yang layak untuk anak-anak perempuan di bawah umur,” kata pengacara RJI, Grigor Avetisyan.
Kantor Kejaksaan belum bersedia memberikan komentar.
Kementerian Kesehatan Rusia juga menolak memberikan komentar dengan alasan khitan perempuan bukan prosedur medis dan bukan kompetensi kementerian.
“Untuk pertama kali, saya terkejut sekali, hal ini terjadi di Moskow,” kata Alena Popova, salah satu pendiri W-Project, yang melobi hak-hak perempuan, kepada Thomson Reuters Foundation.
“Para Dokter tidak diperbolehkan secara sengaja merusak seseorang,” katanya.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 200 juta perempuan dan anak-anak perempuan di seluruh dunia menjalani khitan perempuan yang bisa menyebabkan rasa sakit kronis, kemandulan, dan kematian akibat kehilangan darah dan infeksi.
PBB berusaha menghapuskan praktik itu pada 2030. Ada sekitar 30 negara di dunia yang masih mempraktikan khitan perempuan, terutama di Afrika.