Banyak perusahaan besar Eropa meninggalkan Iran karena takut akan sanksi AS. Trump juga memperingatkan konsekuensi berat terhadap perusahaan dan individu yang terus melakukan bisnis dengan Iran.
Trump menyatakan terbuka mencapai kesepakatan yang lebih komprehensif dengan Iran. Namun Presiden Iran Hassan Rouhani menolak tawaran negosiasi.
"Jika Anda seorang musuh dan Anda menusuk orang lain dengan pisau, dan kemudian Anda mengatakan Anda ingin bernegosiasi, maka hal pertama yang harus Anda lakukan adalah membuang pisau itu," kata Rouhani.
"Mereka ingin memulai perang psikologis melawan bangsa Iran. Negosiasi dengan sanksi tidak masuk akal," ujarnya, menambahkan.
Sementara itu sanksi kedua mulai berlaku pada 5 November, yakni memblokir penjualan minyak Iran. Sanksi ini akan lebih memukul Iran, meskipun beberapa negara, seperti China, India, dan Turki menolak mengurangi pembelian.