BAGHDAD, iNews.id - Penggerebekan lokasi ISIS di Provinsi Idlib, Suriah, yang berujung pada tewasnya pemimpin Abu Bakar Al Baghdadi, Minggu (27/10/2019), tak lepas dari pera intelijen Irak.
Mengandalkan informasi dari bekas orang dekat Al Baghdadi, Ismael Al Ethawi, intelijen mengendus keberadaan pria 49 tahun itu yang ditindaklanjuti dengan operasi militer pasukan koalisi yang dipimpin Amerika Serikat (AS) sejak Sabtu (26/10/2019) malam hingga Minggu dini hari.
Irak menahan Ethawi setelah ditangkap oleh pasukan Turki pada 2018. Dari dia lah, intelijen mempelajari bagaimana para militan ISIS kabur dari satu lokasi ke lokasi lain setelah digerebek.
Menurut sumber pejabat keamanan Irak, yang mengutip penjelasan Ethawi, Al Baghdadi terkadang melakukan pembicaraan strategi dengan para komandannya di minibus yang mengangkut sayur mayur untuk menghindari deteksi petugas.
"Ethawi memberikan informasi berharga yang membantu agen keamanan Irak menyelesaikan potongan-potongan yang hilang dari teka-teki pergerakan Al Baghdadi dan tempat-tempat persembunyiannya dulu," kata dia, kepada Reuters, Senin (28/10/2019).