WASHINGTON, iNews.id - Serangan Israel ke tenda pengungsian di Rafah, Jalur Gaza, Minggu (26/5/2024), menggunakan amunisi buatan Amerika Serikat (AS). Temuan itu diungkap dalam laporan CNN yang mengutip hasil analisis rekaman video berbasis geolokasi.
Rekaman video menunjukkan peluru yang digunakan berdiameter kecil dilihat dari ekornya. Dari temuan tersebut, peluru yang digunakan adalah GBU-39. Hasil temuan itu telah diverifikasi oleh para pakar senjata.
Selain itu CNN menunjukkan nomor seri pada puing-puing amunisi tersebut cocok dengan produsen GBU-39, Boeing.
Pakar senjata Chris Robb Smith menjelaskan, GBU-39 merupakan amunisi berpresisi tinggi yang didesain menyerang target penting yang strategis. Namun meski berdiamiater kecil, senjata apa pun bisa menimbulkan risiko tinggi jika digunakan menyerang daerah padat.
"Menggunakan amunisi apa pun dengan daya ledak tinggi akan selalu menimbulkan risiko di daerah padat penduduk,” kata mantan perwira artileri Angkatan Darat (AD) Inggris itu, dikutip dari CNN.