Trevor Ball, mantan anggota senior penjinak bom Angkatan Darat AS juga mengidentifikasi pecahan itu sebagai GBU-39.
“Bagian hulu ledak (amunisi) berbeda serta bagian pemandu dan sayapnya sangat unik dibandingkan dengan amunisi lain. Bagian pemandu dan sayap amunisi seringkali tak hancur, bahkan setelah amunisi diledakkan. Saya melihat bagian ekor dan langsung mengetahui bahwa itu adalah salah satu varian SDB/GBU-39,” katanya, menjelaskan.
Sebelumnya militer Israel membantah telah menargetkan tenda-tenda pengungsi di Tal Al Sultan, Rafah. Pasukan Zionis mengklaim hanya mengincar kompleks perumahan pejuang Hamas. Ledakan itu memicu kobaran api yang mengenai tenda-tenda pengungsi di sekitarnya.
Serangan itu menewaskan sedikitnya 45 orang dan melukai sekitar 200 lainnya.
Namun keterangan banyak saksi membantah klaim Israel tersebut. Serangan pasukan Zionis jelas-jelas mengincar para pengungsi. Terlebih serangan dilakukan pada malam hari saat banyak pengungsi berada di dalam tenda untuk istirahat.