WASHINGTON, iNews.id - Militer Iran dilaporkan bersiap menempatkan ranjau di Selat Hormuz. Kapal-kapal perang Iran dilaporkan dalam posisi siap mengirim ranjau-ranjau itu ke beberapa lokasi yang ditentukan, beberapa hari setelah pecahnya perang melawan Israel.
Dua sumber pejabat Amerika Serikat (AS) yang mendapat pengarahan dari intelijen mengatakan, langkah tersebut semakin meningkatkan kekhawatiran bahwa Iran bisa setiap saat memblokade Selat Hormuz di tengah ketidakpastian situasi, meski gencatan senjata telah terlaksana.
Iran diketahui memulai proses loading ranjau ke kapal-kapal perangnya untuk ditempatkan di Selat Hormuz beberapa hari setelah serangan Israel pada 13 Juni, bersiap menunggu perintah untuk eksekusi.
Langkah itu menunjukkan keseriusan Iran untuk menutup salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia itu, rute distribusi 20 persen minyak dunia. Hampir dipastikan penutupan Selat Hormuz akan menaikkan harga minyak mentah.
Namun belum jelas juga apakah ranjau tersebut telah dibongkar atau belum sejak Israel dan Iran menyepakati gencatan senjata pada 24 Juni.
Sumber-sumber pejabat tersebut tidak mengungkapkan bagaimana AS memastikan bahwa ranjau-ranjau tersebut telah dimasukkan ke kapal-kapal Iran. Namun informasi intelijen seperti itu biasanya berasal dari citra satelit, informan rahasia, maupun gabungan dari kedua metode tersebut.
Saat dimintai komentar mengenai persiapan Iran, seorang pejabat Gedung Putih mengatakan Operasi Midnight Hammer oleh Presiden Donald Trump berhasil memulihkan kebebasan navigasi dan kemampuan Iran telah melemah secara signifikan.