Saat ditanya mengenai hantu tersebut oleh Curcio, Cruz menjawab berupa bisikan di kepala, "Bakar, bunuh, dan hancurkan."
Cruz mengatakan dia sempat berusaha bunuh diri dua bulan sebelum penembakan atau setelah ibunya meninggal pada November 2017. Dia menenggak obat penghilang rasa sakit secara berlebihan, namun nyawanya terselamatkan.
Lebih lanjut Cruz mengungkapkan dia merasa tertekan karena tak punya teman serta merasa kesepian.
Sementara itu soal senjata AR-15 yang digunakannya untuk membunuh, dia menyebut senapan laras panjang itu dibelinya karena terihat keren. Dia membelinya secara legal.
Transkrip hasil pemeriksaan Cruz dirilis Senin (6/8/2018) setelah hakim yang mengawal kasus ini, Elizabeth Schrer, menyetujui permintaan surat kabar Miami Herald dan Sun Sentinel. Menurut dua media itu, masyarakat berhak tahu hasil penyelidikan salah satu kasus paling berdarah dalam sejarah pendidikan di AS ini.
Namun sebagian besar isi dokumen pemeriksaan setebal 217 halaman itu sudah disunting.
Cruz merupakan alumni sekolah itu yang dikeluarkan karena tidak disiplin. Dia ditangkap di tempat lain dekat Kota Coral Springs tanpa perlawanan beberapa jam setelah beraksi. Kasus ini memicu gelombang besar demonstrasi para pelajar di AS menuntut pengetatan kepemilikan senjata. Pasalnya, penembakan di institusi pendidikan AS kerap terjadi.