BEIJING, iNews.id - China termasuk salah satu dari 24 negara yang menentang resolusi Majelis Umum PBB untuk menangguhkan keanggotaan Rusia di Dewan HAM PBB (UNHRC). Keputusan China tersebut memang tidak mengejutkan karena kedua negara merupakan sekutu dekat.
Seperti diketahui resolusi yang diusulkan Amerika Serikat (AS) itu disetujui oleh Majelis Umum PBB dalam voting dengan mendapat 93 dukungan. Selain itu negara 58 abstain dan 24 lainnya menolak. Rusia kemudian memutusukan keluar dari UNHRC setelah hasil voting keluar sebelum masa jabatannya berakhir tahun depan.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China Zhao Lijian menjelaskan, keputusan negaranya menentang resolusi itu karena bermotif politik. China juga mengecam resolusi tersebut karena kurangnya transparansi.
"Kami menentang politisasi dan instrumentalisasi masalah hak asasi manusia, praktik standar ganda selektif dan konfrontasi terhadap masalah hak asasi manusia, serta memanfaatkan isu HAM untuk menekan negara lain," kata Zhao, dikutip dari RT, Sabtu (9/4/2022).
Menurut dia, proses penyusunan draf resolusi tidak transparan sehingga pengadopsiannya seperti menambah bahan bakar ke api. Resolusi ini hanya akan memperparah ketegangan antara pihak berseteru dan memperburuk perpecahan di internal PBB.