WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberi sinyal tak akan mengirim pasukannya ke Jalur Gaza sebagai bagian dari penjaga perdamaian.
"Tidak, saya tidak melihatnya (Pentingnya mengirim pasukan), tidak. Saya kira kita akan menanganinya dengan sangat baik," kata Trump, di Gedung Putih, saat ditanya apakah AS akan mengirim pasukannya, seperti dikutip dari Al Jazeera, Kamis (16/10/2025).
Tanpa melanjutkan, peran itu akan dilakukan oleh negara-negara lain yang memiliki militer yang kuat, namun dia tak menyebutkan secara spesifik.
Trump menambahkan, banyak negara yang menyetujui rencana perdamaian Gaza yang diusulkannya memiliki kapasitas militer sangat baik dan bisa menjalankan peran menjaga stabilitas Gaza.
Pemerintahan Trump sebelumnya mengumumkan rencana untuk mengirim 200 tentara ke Israel guna memantau perjanjian gencatan senjata Israel dan Hamas. Namun para pejabat itu juga menegaskan, tidak satu pun dari tentara tersebut yang akan memasuki Gaza.
Berdasarkan 20 poin rencana perdamaian Trump adalah pengerahan pasukan stabilisasi internasional. Namun, komposisi pasukan penjaga perdamaian tersebut dan misi pastinya masih menjadi pertanyaan.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Prancis Jean Noel Barrot sebelumnya mengatakan, negaranya dan Inggris berencana mengajukan resolusi Dewan Keamanan PBB yang meminta mandat PBB untuk pasukan yang akan beroperasi di Gaza sesegera mungkin.