Trump Waswas Iran Lanjutkan Program Nuklir di Fasilitas Lain

Anton Suhartono
Donald Trump menyadari Iran bisa saja memulai program nuklir di lokasi lain setelah militer AS menyerang fasilitas di Fordow, Natanz, dan Isfahan (Foto: Maxar via AP)

IAEA menyatakan telah menarik petugas pengawas terakhir dari Iran akibat kebuntuan yang semakin dalam mengenai pengawasan program nuklir. Iran juga melarang badan pengawas nuklir PBB itu menempatkan kamera CCTV-nya di fasilitas-fasilitas nuklir.

Sejak serangan AS ke tiga fasilitas nuklir Iran, IAEA belum bisa memeriksa lokasi-lokasi tersebut.

Parlemen Iran mengesahkan undang-undang (UU) yang menangguhkan kerja sama dengan IAEA sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Iran menuduh IAEA memberikan laporan yang provokatif mengenai program nuklirnya yang memicu serangan Israel dan AS. Padahal IAEA tahu betul Iran sedang tidak membuat senjata nuklir.

IAEA mengeluarkan laporan yang memberatkan Iran pada 31 Mei yang menyebabkan Dewan Gubernur IAEA beranggotakan 35 negara mengeluarkan resolusi bahwa Iran melanggar kewajiban non-proliferasinya.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
15 jam lalu

Wow, Perusahaan Pertahanan Rusia Raup Pendapatan Fantastis meski Dihujani Sanksi Amerika Cs

Internasional
15 jam lalu

Perang Gaza dan Ukraina Dongkrak Penjualan Senjata Global 2024, Perusahaan Israel Raup Untung

Internasional
16 jam lalu

Rekor! 100 Perusahaan Pertahanan Dunia Raup Rp11.317 Triliun dari Penjualan Senjata Selama 2024

Internasional
20 jam lalu

Israel Bunuh 357 Warga Selama Gencatan Senjata, Pemerintah Gaza Desak Trump Bertindak

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal