ANKARA, iNews.id - Kementerian Pertahanan Turki memastikan pengiriman baterai kedua sistem rudal pertahanan S-400 buatan Rusia telah dirampungkan pada Minggu (15/9/2019).
Rudal sistem pertahanan pesaing Patriot buatan Amerika Setikat itu siap dioperasikan pada April 2020.
Pengiriman pertama berlangsung pada Juli 2019, memicu ketegangan antara Turki dengan negara anggota pakta pertahanan Atlantik Utara, NATO, lainnya, terutama AS. Pasalnya penggunaan rudal buatan Rusia yang disatukan dengan senjata sistem pertahanan dari Barat bisa mengacaukan, termasuk soal kerahasiaan.
Untuk itulah AS mencoret Turki dari daftar program pembelian jet tempur siluman F-35. Namun keputusan AS itu tak membuat Turki gundah dan akan mengalihkan pembelian ke Rusia.
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusglu mengatakan dalam wawancara dengan CNN Turki bahwa sistem pertahanan S-400 akan tetap diaktifkan meskipun AS terus memperingatkan.