WASHINGTON DC, iNews.id – Anggota DPR AS dari Partai Demokrat, Frank Pallone, mendesak Facebook dan Twitter untuk menghapus akun Presiden AS Donald Trump dari platform media sosial itu. Permintaan itu menyusul kerusuhan yang terjadi di Gedung DPR AS (US Capitol), Washington DC, Rabu (6/1/2021) waktu setempat.
Pallone menilai kerusuhan itu terjadi karena dipicu oleh berbagai komentar atau pernyataan provokatif Trump.
“Cukup sudah cukup! Trump menghasut kekerasan dan menyebarkan informasi yang salah yang merusak demokrasi kita dan cara hidup kita,” cuit Pallone dalam sebuah pesan di Twitter, dikutip Kamis (7/1/2020) WIB.
Dia pun meminta bos Facebook, Mark Zuckerberg, dan CEO Twitter, Jack Dorsey, segera bertindak.
“Media sosial terus memperkuat retorika antidemokrasinya. Sudah waktunya bagi @jack dan Mark Zuckerberg untuk menghapus Trump dari platform mereka,” kata pria yang juga menjabat Ketua Komisi Bidang Energi dan Perdagangan DPR AS itu.
Twitter pada Rabu menyatakan telah mengunci alias memblokir akun Trump setidaknya selama 12 jam dan menghapus tiga cuitan sang presiden. Perusahaan medsos yang berbasis di San Francisco itu juga menegaskan, pelanggaran terhadap peraturan Twitter di masa selanjutnya dapat menyebabkan penonaktifan secara permanen akun milik Trump.
“Pelanggaran Peraturan Twitter di masa mendatang, termasuk kebijakan ‘Integritas Sipil’ atau ‘Ancaman Kekerasan’, akan menyebabkan penangguhan akun @realDonaldTrump secara permanen,” ungkap Twitter, pagi ini.
Sementara, Facebook juga telah menghapus pesan video dari Trump yang dinilai menghasut.