KUALA LUMPUR, iNews.id – Kelompok oposisi Malaysia, Pakatan Harapan (PH), mendesak Perdana Menteri Muhyiddin Yasin segera mengundurkan diri dengan hormat. Pasalnya, Muhyiddin dinilai telah kehilangan dukungan dan legitimasi sebagai perdana menteri.
Hal itu diungkapkan oleh para pemimpin PH, yakni Anwar Ibrahim selaku presiden Partai Keadilan Rakyat; H Mohamad Sabu selaku presiden Partai Amanah Negara, dan; Lim Guan Eng dari Partai Tindakan Demokratik. Pernyataan bersama itu mereka sampaikan di Kuala Lumpur, Kamis (8/7/2021).
Desakan mundur Muhyiddin itu muncul setelah presiden UMNO menyatakan partainya segera menarik dan mengakhiri dukungan terhadap sang perdana menteri. Selain itu, PH juga memperhatikan pernyataan jaksa agung Malaysia soal pengungkapan dukungan kepada perdana menteri.
“Kami mengingatkan jaksa agung bahwa Tan Sri Mahiaddin (Muhyiddin) Md Yasin sendiri telah diangkat menjadi perdana menteri berdasarkan surat dari para pemimpin partai politik yang mendukungnya, termasuk presiden UMNO, yang diserahkan kepada Yang di-Pertuan Agong (raja Malaysia) pada 29 Februari 2020,” bunyi pernyataan bersama para pemimpin PH itu.
Mereka menyatakan, ketika pemimpin partai terbesar seperti UMNO mengumumkan untuk menarik dukungan seperti yang terjadi sekarang, itu berarti perdana menteri telah kehilangan dukungan dasar partai dan selanjutnya kehilangan dukungan mayoritas anggota parlemen.
“Jelas jaksa agung lebih banyak bertindak sebagai politikus Perikatan Nasional (koalisi bentukan Muhyiddin yang sekarang memerintah Malaysia) daripada membela supremasi hukum,” kata Anwar Ibrahim dan kawan-kawan.