Keputusan ini diambil justru setelah Muhyiddin menunjuk dua pemimpin senior UMNO untuk menduduki posisi wakil perdana menteri dan menteri senior untuk urusan luar negeri, yakni masing-masing Ismail Sabri Yakoob dan Hishammuddin Hussein
Lebih lanjut Zahid menegaskan, keluarnya UMNO dari koalisi pemerintahan bukan serta merta partai mengalihkan dukungan kepada pemimpin oposisi Anwar Ibrahim untuk menjadi perdana menteri baru.
Dia juga tidak akan mendukung pemerintahan yang dipimpin kelompok oposisi Pakatan Harapan (PH), yang sebelumnya memerintah Malaysia di bawah kendali Mahathir Mohamad.
Sementara itu anggota parlemen UMNO lainnya, Nazri Abdul Aziz, menolak keputusan Zahid. Dia menegaskan sebanyak 25 dari 38 total anggota parlemen dari UMNO akan terus mendukung Muhyiddin.
Meski demikian, jumlah dukungan itu tetap masih kurang untuk memperkuat posisi Muhyiddin. Koalisi PN kehilangan mayoritas dukungan meskipun sangat tipis.
Muhyiddin yang juga menjabat Presiden Partai Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) menjadi perdana menteri pada Maret 2020 setelah membangun koalisi dengan UMNO serta partai-partai lain menyusul runtuhnya koalisi PH.