"Perjanjian ilmiah dan medis ini merupakan bagian dari kerja sama konstruktif yang bertujuan mengatasi pandemi Covid-19 untuk menjaga kesehatan masyarakat di kawasan.
Disebutkan, sangat penting untuk memosisikan keselamatan manusia pada prioritas paling penting terkait krisis kesehatan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Tidak disebutkan nama-nama perusahaan yang terlibat kerja sama. Direktur Komunikasi Strategis Kementerian Luar Negeri UEA, Hind Al Otaiba, mengatakan perjanjian telah ditandatangani oleh perusahaan-perusahaan di Israel dan UEA.
Hanya dua negara Arab yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel yakni Yordania dan Mesir. Namun negara-negara Teluk juga memperbaiki hubunga informal dengan negara Yahudi itu dalam beberapa tahun terakhir.