"Saya mengundang Elliot Abrams untuk datang ke Venezuela secara pribadi, di depan umum (atau) secara rahasia. Apa yang harus dia lakukan adalah mengatakan, di mana, kapan, dan bagaimana, lalu saya akan datang," kata Maduro, dalam wawancara dengan Associated Press, sebagaimana dilaporkan kembali AFP, Sabtu (16/2/2019).
Tak disebutkan apa materi saja hal yang dibahas dalam pertemuan tersebut, namun yang jelas Arreaza mengundang Abrams untuk datang ke Venezuela.
Namun tawaran Maduro untuk berdialog dengan AS ini seperti menunjukkan sinyal bahwa posisinya sudah terpojok. Maduro kini mendapat tekanan hebat dari negara-negara Barat yang mendukung Guaido. Bahkan negara-negara tetangga di Amerika Latin juga memberi dukungan kepada tokoh oposisi pemimpin Majelis Nasional itu.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pun tak menganggap penting tawaran Maduro untuk bertemu.
"Fakta bahwa dia secara terbuka mengatakan ingin berdialog dengan Amerika Serikat bukan hal baru, tapi saya pikir itu menunjukkan pemahaman bahwa rakyat Venezuela menolak dia serta sistem pemerintahannya," kata Pompeo, di Islandia.