Bloomberg melaporkan, penelitian itu memberikan bukti skala besar pertama bahwa vaksin J&J bekerja baik melawan varian dominan tersebut. Pemimpin riset, Glenda Gray, pada Jumat (6/8/2021) mengatakan bahwa vaksin tersebut mungkin juga lebih protektif terhadap varian delta daripada terhadap strain beta sebelumnya.
Suntikan dosis tunggal vaksin J&J 71 persen efektif mencegah kasus rawat inap. Sementara itu, vaksin tersebut juga dikatakan 96 persen efektif melawan kematian. Hasil uji coba juga menunjukkan, vaksin itu juga memberikan kekebalan selama delapan bulan.