SINGAPURA, iNews.id – Vaksin buatan Sinovac Biotech, CoronaVac, tidak masuk dalam program vaksinasi Covid nasional Singapura. Salah satu alasannya, pihak berwenang di negara itu masih menunggu data penting dari produsen vaksin asal China tersebut.
Reuters melansir, Singapura telah mengecualikan penduduk yang menerima suntikan Sinovac dari penghitungan vaksinasi Covid-19 nasionalnya. Sampai saat ini, negara kota itu hanya mendaftarkan orang-orang yang disuntik vaksin corona buatan Moderna Inc dan Pfizer-BioNTech/Cominarty dalam program inokulasi resminya.
“Angka vaksinasi nasional hanya mencerminkan mereka yang divaksinasi di bawah program vaksinasi nasional,” ungkap Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Singapura dalam sebuah pernyataan yang disiarkan pada Rabu (7/7/2021).
Kendati demikian, Singapura tetap mengizinkan penggunaan CoronaVac oleh lembaga kesehatan swasta di bawah jalur akses khusus, menyusul persetujuan penggunaan darurat vaksin China itu oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Klinik-klinik swasta terpilih di Singapura dapat memanfaatkan stok 200.000 dosis CoronaVac yang dimiliki negara saat ini.
Sekitar 3,7 juta orang di Singapura telah menerima setidaknya satu dosis vaksin Pfizer atau Moderna. Jumlah tersebut mencakup sekitar 65 persen populasi negara itu. Sementara, hampir 2,2 juta orang di antaranya telah menyelesaikan rejimen (dosis kedua vaksin).
Singapura telah menetapkan target untuk menyelesaikan dua suntikan vaksin corona terhadap 2/3 penduduknya pada 9 Agustus nanti.
Baik vaksin buatan Moderna maupun Pfizer, telah menunjukkan tingkat kemanjuran lebih dari 90 persen terhadap penyakit simptomatik Covid dalam uji klinis. Sementara, tingkat kemanjuran Sinovac berkisar antara 51 hingga 84 persen.
Sampai berita ini dibuat, Sinovac tidak menanggapi permintaan Reuters untuk mengomentari tingkat kemanjuran vaksin mereka itu.