"Video semacam ini selalu disebarkan oleh penyandera dalam setiap kasus penyanderaan, untuk menekan keluarga," kata Iqbal.
Dalam video berdurasi 30 detik itu, dua WNI berlutut dan matanya ditutup menggunakan kain hitam. Di belakang mereka berdiri lima orang yang membawa senjata api laras panjang serta parang.
Sementara itu salah seorang korban mengaku bekerja sebagai nelayan di Sabah. Dia meminta bantuan pemerintah, khususnya Presiden RI, untuk membantu pembebasan.