"Kami tidak ingin membawa putra kami yang berumur dua tahun ke luar rumah. Dia sekarang tidur dan kami berusaha melindunginya sedemikan rupa -mencuci tangannya hingga menghindari kontak dengan orang-orang di luar."
"Saya takut akan terjadi sesuatu pada anak saya. Saya khawatir dengan jumlah kematian yang terus meningkat," aku sang dokter.
Dia pergi ke supermarket untuk membeli makanan, tetapi tidak ada yang tersisa - tidak ada sayuran; dan di mana-mana pusat penjualan makanan tutup.
"Hari ini, semenjak pukul 10.00, semua akses keluar-masuk kota sudah ditutup -tidak ada orang yang masuk atau keluar. Orang tidak diizinkan pergi. Kami tidak tahu berapa lama ini akan berlangsung," lanjutnya.
Biasanya, menurut dia, Wuhan adalah tempat yang nyaman untuk ditinggali. Dia juga bangga dengan profesi dokter.