NEW YORK, iNews.id - Badan Anak-Anak PBB (UNICEF) menyatakan hanya 10 negara yang bertanggung jawab atas tiga perempat dari lonjakan kasus campak global tahun lalu, termasuk salah satu negara terkaya di dunia, Prancis.
Sebanyak 98 negara melaporkan lebih banyak kasus campak pada 2018 dibandingkan dengan 2017, dan badan dunia tersebut memperingatkan bahwa konflik, kepuasan diri, dan gerakan anti-vaksin yang semakin meningkat, mengancam upaya keras yang dilakukan selama beberapa dekade untuk menjinakkan penyakit tersebut.
"Wabah Ini merupakan peringatan dini. Kita memiliki vaksin yang aman, efektif dan murah terhadap penyakit yang sangat menular -vaksin yang menyelamatkan hampir satu juta jiwa setiap tahunnya selama dua dekade terakhir," kata Henrietta Fore, direktur eksekutif UNICEF.
"Kasus-kasus ini tidak terjadi dalam semalam. Sama seperti seriusnya wabah yang pernah merebak pada 2018, kurangnya tindakan hari ini akan berisiko terhadap (kesehatan) anak-anak di masa depan."
Campak lebih mudah menular daripada tuberkulosis atau Ebola, namun dapat dicegah dengan pemberian vaksin yang harganya sangat murah.